I.
Latar Belakang
Inovasi merupakan faktor penting dalam
mendukung perkembangan ekonomi dan daya saing daerah. Terjadinya pergeseran
ekonomi berbasis industri menuju ekonomi berbasis pengetahuan menunjukkan bahwa
pengetahuan dan inovasi merupakan faktor yang semakin menentukan dalam kemajuan
ekonomi.
Pemerintah daerah dewasa ini dituntut
untuk membangun kapasitas penyelenggaraan pemerintahan dan daya saing daerah
sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah. Inovasi di segala bidang merupakan jawaban
terhadap hal tersebut, baik di bidang tata kelola pemerintahan daerah,
pelayanan publik, maupun inovasi bentuk lainnya di masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut,
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk mendorong dan membangun budaya
inovasi di berbagai sektor melalui kebijakan Satu Lembaga Satu Inovasi (One
Institution One Innovation) dan di desa melalui kebijakan Satu Desa Satu
Inovasi (One Village One Innovation) yang diharapkan dapat berdampak luas bagi
percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor.
Menindaklanjuti kebijakan Satu Desa Satu
Inovasi tersebut, maka inovasi desa yang dikembangkan Desa Palasari bertolak
dari potensi yang ada di Desa Palasari. Potensi dimaksud salah satunya adalah
peternakan ikan lele yang dikembangkan menjadi sebuah makanan yang ada di Desa
Palasari Seperti Nugget Lele, Crispy Lele dan Kerupuk Lele yang dapat dibuatkan
inovasi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Inovasi Desa Palasari ditujukan untuk
mengembangkan makanan-makanan tradisional di Desa Palasari. Ujung tombak
pembuatan makanan-makanan tradisional tersebut adalah ibuibu di desa, sehingga
TP PKK berusaha menggerakkan ibu-ibu di desa untuk mengembangkan inovasi desa
yang bersumber dari peternakan ikan lele.
Berdasarkan hasil identifikasi dan
inventarisasi terhadap pembudidayaan ikan lele yang ada di Desa Palasari, maka
pilihan jatuh pada ikan lele yang dapat dikembangkan sebagai inovasi desa.
Dengan memperhatikan potensi lokal untuk mengembangkan
Nugget Lele, Crispy Lele dan Kerupuk Lele sebagai inovasi desa, maka inovasi
Desa Palasari diberi nama INOVASI LELE PALASARI NGABRET.
II.
Tujuan dan Manfaat
A.
Tujuan Inovasi
Meningkatnya kewirausahaan masyarakat desa dapat meningkatkan
produktivitas, yang kemudian diikuti dengan peningkatan penghasilan atau pendapatan
masyarakat desa. Hal ini tentu dapat mencapai terwujudnya kesejahteraan
masyarakat desa. Adapun tujuan dari Inovasi Lele Palasari Ngabret:
1.
Tujuan Umum
Untuk memberdayakan dan mensejahterakan
masyarakat agar dapat memiliki pengetahuan tentang UMKM yang baik.
2.
Tujuan Khusus
Untuk menciptakan peluang usaha dan
meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya di Desa Pamijahan.
B.
Manfaat Inovasi
Manfaat dari inovasi The Sakral
Pamijahan antara lain:
•
Peningkatan pendapatan
masyarakat
•
Penciptaan lapangan kerja
•
Peningkatan nilai
tambah produk lokal
•
Pemberdayaan ekonomi lokal
•
Pengembangan pariwisata
III.
Kegiatan Pokok dan
Prosedur Kerja
1.
Kegiatan Pokok
Berikut adalah rangkuman kegiatan pokok pelaksanaan dan pengembangan
inovasi desa Lele Palasari Ngabret:
1)
Mengidentifikasi dan menginventarisasi potensi desa:
Dilakukan penelitian dan analisis untuk mengidentifikasi potensi yang ada di
Desa Palasari. Potensi tersebut meliputi sumber daya alam, budaya, keterampilan
lokal, dan aset lainnya yang dapat dikembangkan sebagai inovasi desa.
2)
Merancang dan mengembangkan inovasi desa: Tim atau kelompok
kerja yang terlibat dalam proyek ini merancang dan mengembangkan ide-ide
inovatif berdasarkan potensi yang telah diidentifikasi. Ini melibatkan
perencanaan strategis, perancangan produk atau layanan baru, serta pengembangan
model bisnis yang berkelanjutan.
3)
Melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi inovasi desa: Dilakukan
kegiatan bimbingan teknis dan sosialisasi kepada masyarakat dan peternak lele Desa
Palasari. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan agar mereka dapat memahami, mengadopsi, dan mengimplementasikan
inovasi desa secara efektif.
4)
Menyusun strategi keberlanjutan penerapan dan pengembangan
inovasi desa: Tim atau kelompok kerja akan merumuskan strategi untuk memastikan
keberlanjutan penerapan dan pengembangan inovasi desa. Ini melibatkan
perencanaan jangka panjang, termasuk sumber daya manusia, keuangan, dan
infrastruktur yang diperlukan untuk menjaga dan mengembangkan inovasi desa
tersebut.
2. Prosedur Kerja
IV.
Sasaran
Masyarakat wilayah Desa Palasari.
V. Jadwal Tahapan Inovasi dan Pelaksanaan
A. Tahapan Inovasi
No. |
Tahapan |
Waktu Kegiatan |
Keterangan |
1. |
Latar Belakang |
Agustus 2022 |
Penjaringan di lapangan |
2. |
Perumusan Ide |
Agustus 2022 |
Perumusan ide dan masukan dari penyelenggara inovasi |
3. |
Perencanaan |
Agustus 2022 |
Menyusun tim pengelola inovasi |
4. |
Implementasi |
Agustus 2022 |
Kegiatan pelaksanaan dan pengembangan di Desa |
No. |
Kegiatan |
Minggu Ke- |
|||
I |
II |
III |
IV |
||
1. |
The
Sakral Palasari |
ü |
ü |
ü |
ü |
VI.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi kegiatan
dibuat oleh TP PKK Desa Palasari dan seksi kesejahteraan Desa Palasari.
VII.
Strategi Keberlanjutan
Untuk keberlanjutan
kegiatan inovasi Lele Palasari Ngabret, maka dilakukan:
1.
Pemberdayaan masyarakat
guna untuk meningkatkan produktivitas usaha,
2.
Memanfaatkan Teknologi
informasi untuk promosi dan pemasaran produk seperti (media sosial dan
website),
3.
Dukungan untuk
memperkuat usaha oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor,
4.
Pengembangan usaha
dalam mengakses modal,
5. Pengukuran kadar/nilai gizi, dan Memberikan label halal.